![]() |
ilustrasi by:Red |
Berita Harian Online Masakini, Jakarta- Ketakutan yang ditimbulkan oleh ancaman virus
Zika membuat permintaan aborsi meningkat drastis di daerah Amerika
Latin. Laporan yang dipublikasi di New England Journal of Medicine
melihat ada peningkatan hingga dua kali lipat di negara seperti Brazil
dan sepertiga untuk negara lainnya.
Hal ini terjadi karena para orang tua takut memiliki anak yang lahir cacat akibat terpengaruh virus. Oleh sebab itu terminasi kehamilan dilakukan meski sebetulnya praktik tersebut tak didukung peraturan pemerintah setempat alias ilegal.
Pemerintah hanya menyarankan agar wanita tak hamil terlebih dahulu sebelum wabah usai untuk meminimalisasi risiko bayi lahir dengan otak kecil (mikrosefali).
"Pemerintah di mana-mana berkata 'jangan hamil' lalu datang transmisi Zika, akhirnya ada gelombang besar wanita mencoba menyelesaikan masalah sendiri. Peningkatan besar untuk aborsi pun terjadi di seluruh wilayah," kata dr Catherine Aiken selaku salah satu peneliti dikutip dari BBC, Jumat (24/11/2016).
Hal ini terjadi karena para orang tua takut memiliki anak yang lahir cacat akibat terpengaruh virus. Oleh sebab itu terminasi kehamilan dilakukan meski sebetulnya praktik tersebut tak didukung peraturan pemerintah setempat alias ilegal.
Pemerintah hanya menyarankan agar wanita tak hamil terlebih dahulu sebelum wabah usai untuk meminimalisasi risiko bayi lahir dengan otak kecil (mikrosefali).
"Pemerintah di mana-mana berkata 'jangan hamil' lalu datang transmisi Zika, akhirnya ada gelombang besar wanita mencoba menyelesaikan masalah sendiri. Peningkatan besar untuk aborsi pun terjadi di seluruh wilayah," kata dr Catherine Aiken selaku salah satu peneliti dikutip dari BBC, Jumat (24/11/2016).
Thanks for reading & sharing Alnindo News